Sidomukti- Peristiwa Reformasi 1998 telah memberikan tempat
istimewa bagi mahasiswa dalam sejarah Bangsa Indonesia. Mahasiswa menjadi
elemen penting dibalik berakhirnya kekuasaan Orde Baru. Mahasiswa menunjukkan
diri mereka sebagai penggerak perubahan.
Hal
itu disampaikan oleh Imam Mas Arum, mantan aktivis 1998 dalam acara Diskusi
Publik KAMMI Salatiga , Selasa (21/5) di halaman kampus STAIN Salatiga. Diskusi
yang bertema "15 Tahun Reformasi Indonesia" ini diikuti oleh
mahasiswa STAIN Salatiga dan STIE Ama.
Lebih
lanjut, Imam Mas Arum menjelaskan selama 15 tahun paska reformasi masih banyak
hal yang harus dibenanhi pemerintah. Kehidupan rakyat belum sepenuhnya
sejahtera, penegakan hukum masih lemah, korupsi merajalela, dan pendidikan
belum merata. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab mahasiswa untuk terus
mengawal agenda reformasi agar terwujud Indonesia yang berkeadilan dan
sejahtera.
Fikri
Sabiq,pengurus KAMMI Salatiga,
mengatakan tujuan kegiatan ini untuk mengingatkan kembali peran mahasiswa
sebagai agen perubahan serta menghidupkan kembali budaya diskusi di kalangan
mahasiswa. "Ada tiga hal yang mulai ditinggalkan oleh mahasiswa saat ini
yakni budaya membaca, menulis, dan diskusi. Hal itulah yang coba kita hidupkan
kembali melalui kegiatan ini." pungkasnya.(NA/kp)
0 komentar:
Posting Komentar