”Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang muslim?” (QS Fushshilat : 33)
 
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Berjuang tegakkan ketauhidan Untuk Kemuliaan, Berbekal ilmu iman yang mendalam Mahasiswa Muslim Indonesia, Intelektual Masyarakat Beriman, Islam Jiwa Perjuangan, Kebatilan adalah musuh insan, Islam jalan perjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Berjuang tegakkan kebenaran, Ciptakan Masyarakat Bermoral, Berbekal ilmu iman yang mendalam, Perbaikan tradisi dalam berjuang, Memimpin ummat gapai kemenangan, Persaudaraan watak dalam berjuang, Solusi islam dalam perjuangan

Kamis, 20 Juni 2013

Refleksi 15 Tahun Reformasi

0 komentar
masa KAMMI berada di depan gedung DPRD jateng
 Semarang- Dalam rangka memperingati 15 tahun reformasi, sekumpulan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Semarang melakukan aksi di depan  bekas Videotron Semarang (21/05/13). 


Dihadapan para petugas keamanan mereka bergantian menerikan orasi tentang kondisi terkini bangsa Indonesia. Mereka menghimbau kepada pemerintah agar lebih serius dalam menangani persoalan-persoalan bangsa.

Reformasi yang telah diperjuangakan dengan darah dan nyawa ternyata belum memberikan perubahan yang berarti. Bahkan negara yang berusia hampir 70 tahun ini semakin terjerumus dalam keterpurukan akibat ulah para oknum-oknum pejabat yang berkhianat terhadap semangat reformasi. 

“Dalam refleksi 15 tahun reformasi, masih banyak tantangan yang harus dihadapi bangsa ini. Pendidikan kita masih belum merata ditambah biaya yang kian melangit semakin mempersulit rakyat memperoleh akses ini. Penegakkan hukum yang masih lemah, naiknya bahan Bakar Minyak (BBM), naiknya harga sembako yang tidak seiring dengan daya beli masyarakat, serta budaya yang belum mencerminkan semangat reformasi dan kebangkitan nasional adalah bukti belum terwujudnya semangat reformasi dinegeri ini.” Tegas Andi Pratama.
Selain orasi, mereka juga menampilkan teatrikal. Teatrikal tersebut menceritakan kurang pedulinya pemerintah selama ini dalam persoalan kebudayaan sampai-sampai kebudayaan bangsa diakui oleh bangsa lain. 

Sebelum aksi diakhiri, mereka menyampaikan pernyataan sikapnya antara lain:
      1.      Tolak kapitalisasi dan liberalisasi pendidikan
      2.      Menuntut direalisasikannya pendidikan gratis sampai perguruan tinggi
      3.      Tolak kenaikan harga BBM
      4.      Tuntakan kasus KKN
    5.      Wujudkan kesejahtraan rakyat terutama buruh pertain dan nelayan khususnya di  Jawa Tengah
     6.      Wujudkan kebijakan energy dan migas untuk kepentingan rakyat bukan untuk kepentingan asing
      7.      Pemerataan pendidikan diseluruh wilayah Indonesia
      8.      Wujudkan penegakkan hokum yang seadil-adilnya
      9.      Melawan lupa untuk menuntaskan pelanggaran HAM
      10.  Melestarikan, mengembangkan budaya bangsa sebagai asset dan kekayaan bangsa.

Aksi meperingati 15 tahun reformasi ini pun ditutup dengan pembacaan puisi oleh salah seorang peserta aksi. (Anton)

0 komentar:

Posting Komentar