”Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang muslim?” (QS Fushshilat : 33)
 
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Berjuang tegakkan ketauhidan Untuk Kemuliaan, Berbekal ilmu iman yang mendalam Mahasiswa Muslim Indonesia, Intelektual Masyarakat Beriman, Islam Jiwa Perjuangan, Kebatilan adalah musuh insan, Islam jalan perjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, Berjuang tegakkan kebenaran, Ciptakan Masyarakat Bermoral, Berbekal ilmu iman yang mendalam, Perbaikan tradisi dalam berjuang, Memimpin ummat gapai kemenangan, Persaudaraan watak dalam berjuang, Solusi islam dalam perjuangan

Senin, 03 Juni 2013

HMI dan KAMMI Tuntut Penuntasan Kasus Korupsi

0 komentar

image
SALATIGA, suaramerdeka.com -Memperingati Hari Korupsi Sedunia, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indoinesia (KAMMI) Salatiga menggelar demo menuntut penuntasan kasus korupsi di Salatiga. Dalam aksinya itu, puluhan mahasiswa turun ke jalan sambil berorasi dan mendapat kawalan dari petugas kepolisian.
Star di Kampus STAIN berjalan kaki menuju pintu Gerbang Mapolres  Salatiga dan dilanjutkan ke kantor DPRD Kota Salatiga. Di depan pintu gerbang Mapolres para mahasiswa berorasi dan ditemui Kapolres Salatiga AKBP Drs Kusdiantoro SH. Sdangkan di gedung Dewan mereka diterima Wakil Ketua DPRD Iwan Setyo Purbowo, dan anggota lain yaitu Malikhah dan Agus Pramono. 
Dalam orasinya, mahasiswa mengatakan, korupsi dan kejahatan terorisme merupakan kejahatan luar biasa. Oleh sebab itu mereka menuntut penanganan kasus ini juga dilakukan secara luar biasa. Oleh karena itu mereka mendukung sepenuhnya adanya moratorium remisi bagi terpidana korupsi. "Mengingat Kota Salatiga hingga detik ini masih belum mampu dibebaskan oleh praktik-praktik korupsi maka seluruh kader HMI cabang Salatiga bertekad  akan mengawal atas penyidikan berbagai tindak pidana korupsi," kata Akhmad Ilham Nafia, Ketua Umum HMI saat berorasi.
Dalam orasinya itu, para mahasiswa mendesak kepada eksekutif, legislatif, dan yudikatif agar mendukung sepenuhnya dalam pemeberantasan korupsi. Kepada Wali Kota, mereka meminta agar eksekutif melakukan pengawasan melekat terhadap jajaran di bawahnya agar tindak pidana korupsi yang terjadi di birokrat tidak kembali terulang.
Para pendemo meminta anggota Dewan melaksanakan fungsi pengawasan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi bukan malah berperan aktif membuka keran korupsi. Kemudian untuk Polres Salatiga, para pendemo berharap kepolisian melanjutkan pengusutan kasusu Balai Pustaka yang telah merugikan negara sebesar Rp 7,4 miliar. Karena hingga saat ini masih banyak calon tersangka yang berkeliaran. "Kejaksaan Negeri Salatiga juga perlu lebih agresif dalam menangani tindak pidana korupsi, tidak sekadar melakukan peyeldikan-penyeldikan yang tidak jelas juntrungnya," katanya.
Sementara dari KAMMI mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan birokrasi yang bersih bebas dari KKN serta penegakan dan penghormatan hak asasi Manusia. Mereka prihatin atas nasib Bangsa Palestina yang tengah memperjuangkan hak-haknya dari Zionis Israel. Selain itu tindakan korupsi jelas-jelas telah mencederai perikeadilan dan perikemanusiaan.
Kapolres Salatiga saat menemui para pendemo mengatakan, Polres telah bekerja maksimal dalam penangan kasus korupsi. Sejumlah kasus telah di tangani di antaranya Korupsi Pembangunan Perpustakaan SMAN 3, PDAU, dan lainnya. Hanya personel Polres terbatas, sehingga penangannya tidak bisa secepat yang diinginkan. Ke depan personel untuk menganai korupsi ini akan ditambah agar bisa bekerja maksimal. Para pendemo mengaku puas atas jawaban Kapolres itu. Mereka tertib kembali ke kampusnya usai berorasi di DPRD.
( Moch. Kundori / CN34 / JBSM 
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/12/09/103853/HMI-dan-KAMMI-Tuntut-Penuntasan-Kasus-Korupsi

0 komentar:

Posting Komentar